Wednesday, June 10, 2015

Mengendalikan Gairah Seks dengan Hipnoterapi

0896 1065 9643 [TRI]
0821 4150 2649 [Mamad]
Pusat Hipnoterapi Indonesia
di Kota Semarang Jawa Tengah 

Manusia melakukan kebiasaan karena dua hal, yang pertama karena terbiasa melakukan hal tersebut, yang kedua karena dorongan bahwa sesuatu harus dilakukan dengan alasan tertentu. 
Di sini, kaitannya dengan gairah seks berlebih, entah pada pria-wanita, suami-istri, bujangan atau sudah menikah, memiliki hasrat seks merupakan anugerah dari Tuhan YME. Namun, gairah seks yang berlebih dan cara penyaluran yang salah maka hal tersebut dalam jangka pangka pasti menjadi Masalah.

Karena itulah, di dalam ajaran agama diperintahkan agar manusia menikah. Menikah mengakomodasi kebutuhan manusia secara bilogis (seks) / nafkah batin, kebutuhan psikologis, jiwa sehingga manusia sempurna agamanya, menjadi tenteram lahir batin. 

Dalam dunia hipnoterapis, saya mendapat klien dengan ragam permasalahan seks diantaranya gairah seks nya kurang, kadang gairah suami, kadang gairah istri, istri takut / sakit berhubungan badan, suami yang melampiaskan "jajan" karena istri tak sanggup melayani kebutuhan suami, atau gairah istri yang meluap ketika suami bekerja jauh di luar kota, dan beragam masalah seks lainnya yang saya layani dengan program hypnotherapy - hypnosex. 

Mengendalikan Gairah sex dengan hipnoterapi - hypnosis, sangat penting bagi suami maupun istri. Apalagi bila suami bekerja jauh dan jarang bertemu dengan istri. Pada kasus suami - istri jauh, saya memberikan saran agar keduanya bersedia menjalani sesi pengendalian gelora seks, antusiame seks berlebihan. Karena dorongan seks yang begitu kuat sementara tempat pelampiasan tidak ada, maka dikawatirkan akan terjadi pemelencengan perilaku suami-istri yang berjauhan. 

Menjaga keharmosian rumah tangga, diantaranya menjaga supaya semangat hubungan seks hanya dilakukan dengan pasangan hidupnya yang sah, bukan dengan orang lain hanya karena vitalitas seks yang membludak, energi seks berlebih. Secara sederhana, kita pernah punya dorongan untuk marah-marah di bank karena lambat, namun kita tidak melakukannya, kita mampu mengendalikannya. Atau kita pernah punya dorongan untuk meludahi seseorang yang menjengkelkan kita, namun tak kita lakukan, hal ini pun berlaku bagi orang yang punya dorongan melakukan hubungan badan (seks), tetapi dapat mengontrol api seks nya.